Kabar duka menyelimuti dunia seni peran Indonesia. Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia.
Informasi meninggalnya Epy pertama kali dibagikan istrinya, Karina Ranau, melalui unggahan di akun Instagram @karinaranau9 pada Rabu (3/12/2025) sore.
Dalam unggahan tersebut, Karina menuliskan pesan singkat yang menggambarkan waktu kepergian sang suami.
“Epy Kusnandar bin Erning Sutarsa wafat pada 3 Desember 2025 pukul 14.24 WIB,” tulis Karina.
Epy dikabarkan menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab meninggalnya aktor yang dikenal lewat peran-peran kuat dan berkarakter tersebut.
Jenazah Epy Kusnandar saat ini disemayamkan di Harmony Residence 88, Jalan Pasir, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sejumlah kerabat dan rekan sesama artis disebut mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Sosok Epy Kusnandar
Perjalanan karier Epy Kusnandar dimulai dari panggung teater hingga dikenal luas di layar kaca dan layar lebar.
Epy lahir di Garut, Jawa Barat, pada 1 Mei 1964, ia mulai menekuni dunia seni sejak usia muda.
Setelah lulus SMA tahun 1983, ia baru melanjutkan pendidikan formal ke Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1989.
Di kampus seni itu, ia aktif berkegiatan di berbagai sanggar dan kelompok teater, termasuk Pantomim Sena Didi dan Theater Aristokrat, yang menjadi dasar kuat perjalanan aktingnya.
Dunia hiburan kemudian membuka jalan lebih luas bagi Epy.
Dia sempat dikenal sebagai anggota kelompok komedi yang menjadi maskot sebuah produk rokok, dan bersama empat rekannya, Epy turut membintangi sinetron Asyiknya Geng Hijau, yang membuat namanya makin dikenal penonton televisi.
Karier Epy di layar kaca terus berkembang. Ia pertama kali mencuri perhatian publik lewat perannya dalam serial 1 Kakak 7 Ponakan yang tayang pada 1996.
Sukses di televisi mendorongnya masuk ke industri film.
Debut layar lebarnya hadir pada tahun 2000 dalam film Petualangan Sherina, salah satu film keluarga yang kini berstatus klasik di perfilman Indonesia.
Sejak itu, Epy tak pernah berhenti berkarya.
Dia tampil dalam berbagai film dan sinetron, termasuk memerankan Kang Mus dalam serial fenomenal Preman Pensiun, yang menjadikannya semakin lekat di hati penonton.
Ia juga tampil dalam film Rumah Kentang: The Beginning sebagai Kang Dadang, karakter yang digambarkan menolong sebuah keluarga yang terjebak dalam jerat pesugihan. Peran ini menjadi salah satu penampilan berbeda Epy di genre horor.
Kualitas aktingnya pun mendapat pengakuan. Epy meraih penghargaan Pemeran Pendukung Pria FTV Terbaik Festival Film Indonesia 2012, serta Pemeran Utama Pria FTV Terbaik Festival Film Indonesia 2014.
Menghadapi Kanker Otak
Di balik perjalanan karier yang gemilang, Epy pernah melewati masa sulit ketika didiagnosis kanker otak pada 2011.
Saat itu, ia bahkan sempat divonis hanya memiliki waktu hidup tersisa dalam hitungan bulan.
Penyakit tersebut pernah membuatnya mengalami blackout saat sedang menyetir.
Namun Epy tidak menyerah. Ia menjalani berbagai upaya pengobatan, termasuk terapi herbal akar sidaguri dan menjaga pola makan dengan menghindari konsumsi daging.
Semangatnya untuk pulih membuatnya tetap aktif berkarya hingga tahun-tahun terakhir hidupnya.













