Kebakaran melanda beberapa gedung di kompleks perumahan bertingkat tinggi diĀ Hong Kong, Rabu (26/11/2025).
Kebakaran diĀ Hong KongĀ menewaskan 55 orang hingga Kamis (27/11/2025).
Api yang berkobar di empat dari tujuh blok telah berhasil dikendalikan, sementara di tiga blok lainnya, api masih berkobar di lantai atas gedung 31 lantai mereka.
PemimpinĀ Hong Kong, John Lee Ka-chiu, telah memerintahkan inspeksi terhadap semua perumahan umum yang sedang menjalani renovasi besar.
Lalu, pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan kriminal terhadapĀ kebakaranĀ paling mematikan di kota itu dalam beberapa dekade.
Dilansir SCMP, sekitar 280 orang masih hilang dan upaya penyelamatan terus berlanjut.
Sekitar 76 orang dirawat di rumah sakit, dengan 15 orang dalam kondisi kritis, dan 28 di antaranya dianggap kasus serius.
Berdasarkan penyelidikan awal, petugas menemukan styrofoam yang sangat mudah terbakar menutupi jendela lift di setiap lantai.
Hal ini menurut pihak berwenang menyebabkan api menyebar lebih cepat ke dalam blok dan membakarĀ apartemen-apartemen di koridor.
“Jaring dan lembaran kain yang digunakan di luar gedung juga tidak memenuhi standar keselamatanĀ kebakaran,” ungkap petugas pada Rabu malam.
2Ā WNIĀ Jadi Korban Tewas
DiberitakanĀ Kompas.com, sebanyak dua warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia akibat kebakaran besar di kompleks apartemen Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, Rabu.
Selain itu, ada dua orang yang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
“Dari hasil koordinasi intensif Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)Ā Hong KongĀ denganĀ Hong KongĀ Police Force (HKPF), diperoleh informasi hingga saat ini, 2 (dua) orangĀ WNIĀ dinyatakan meninggal dunia dan 2 (dua) orang lainnya mengalami luka-luka,” ungkap Plt Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu, Heni Hamidah, Kamis.
Heni mengatakan, keempatĀ korbanĀ merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja diĀ Hong Kong.
“SemuaĀ korbanĀ merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor domestik,” jelasnya.
Sekitar 900 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara setelahĀ kebakaranĀ terjadi.
PeristiwaĀ kebakaranĀ itu dianggap paling mematikan diĀ Hong KongĀ dalam beberapa tahun terakhir – terjadi di kompleks perumahan Wang Fuk Court di distrik Tai Po kota tersebut.
Tiga orang pria telah ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan, demikian laporan penyiar RTHK.
Sementara itu, kepala pemadam kebakaran mengatakan, suhu yang tinggi membuat sulit bagi kru untuk melakukan operasi penyelamatan.
Dikutip dariĀ Sky News,Ā kebakaranĀ tersebut ditingkatkan ke alarm level 5, tingkat keparahan tertinggi, pada Rabu malam.
Sejumlah petugas pemadamĀ kebakaranĀ dikabarkan terluka saat mencoba memadamkan api yang melahap menara 31 lantai tersebut.
Catatan menunjukkan bahwa lokasi Pengadilan Wang Fuk terdiri dari delapan blok, dengan hampir 2.000Ā apartemenĀ yang menampung sekitar 4.800 penghuni, termasuk banyak lansia.
Gedung ini dibangun pada tahun 1980-an dan baru-baru ini sedang menjalani renovasi besar.
Kebakaran yang terjadi pada Rabu pukul 14.51 waktu setempat telah menjalar ke perancah bambu dan jaring konstruksi yang dipasang di sekeliling bagian luar kompleks.

Tidak diketahui bagaimanaĀ kebakaranĀ itu bermula, tetapi para pejabat mengatakanĀ kebakaranĀ itu bermula dari perancah eksternal salah satu bangunan sebelum menyebar ke dalam dan ke bangunan-bangunan di dekatnya, yang mungkin dibantu oleh kondisi berangin.
Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada petugas pemadamĀ kebakaranĀ yang meninggal dunia.
Xi Jinping juga menyampaikan simpati kepada keluargaĀ korban, menurut stasiun televisi pemerintah.
Ia juga mendesak upaya “sepenuhnya” untuk meminimalkanĀ korbanĀ dan kerugian.





















