Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng mendatangi kediaman Komang Saputra (40) yang berlokasi di Banjar Dinas Tegal Sari, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak.Â
Ia merupakan bapak dari empat anak yang mengalami kebutaan total dan tinggal di rumah tak layak huni.
Kepala Dinsos Buleleng, I Putu Kariaman Putra mengungkapkan, Saputra merupakan seorang buruh harian lepas.Â
Kebutaan ini dia alami akibat kecelakaan kerja sejak empat tahun lalu, yang secara otomatis membuatnya berhenti bekerja.
Alhasil tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga, saat ini dipikul sang istri bernama Ketut Sutini (39), bersama anak sulungnya bernama Wayan Swastika (20) dan anak keduanya Made Suardika (13).
“Swastika merupakan lulusan SMP pada tahun 2000. Sejak saat itu ia bekerja membantu ekonomi keluarganya. Sedangkan Suardika putus sekolah sejak kelas III SD. Kalau Komang Kartika Yasa (6) belum sekolah dan anak bungsunya bernama Ketut Putra Yasa (2),” ungkapnya, Minggu 30 November 2025.
Kata Kariaman, keluarga Saputra tinggal dalam gubuk sederhana tanpa fasilitas memadai. Ia masuk dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Mereka menjadi penerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) kesejahteraan periode Oktober–Desember 2025, namun belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH, PBI, maupun Yapi,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, Sentra Mahatmiya Bali telah melakukan koordinasi dengan para relawan atau Pemerhati Sosial untuk mengupayakan solusi yang lebih menyeluruh, termasuk pemenuhan kebutuhan pendidikan anak-anak dan peluang pemberdayaan ekonomi keluarga.
Kariaman mengatakan, anak-anak Komang Saputra yang putus sekolah, akan difasilitasi melalui panti asuhan.
Sementara mengenai rumah Komang Saputra, akan diupayakan bedah rumah melalui dana CSR.
“Pihak relawan telah merencanakan bantuan bedah rumah senilai Rp 25 juta dan dukungan kebutuhan listrik senilai Rp 5 juta, yang ditargetkan terlaksana setelah Hari Raya Kuningan atau pada awal Desember 2025,” tandasnya. (mer)





















