Sebuah aksi heroik seorang penjual martabak dalam melawan ulah sekelompok geng motor mendapatkan apresiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Inhoftank, Bojongloa Kidul, Kota Bandung. Aksinya viral setelah video rekaman CCTV dari tempat berjualannya tersebar di media sosial.
Dedi Mulyadi kemudian mengunggah video viral peristiwa tersebut di akun Instagram pribadinya dalam dua unggahan, 3 Desember 2025.
“Tukang martabak terkeren se-Jawa Barat,” tulis Dedi Mulyadi dalam caption unggahannya.
Video ini menampilkan rekaman CCTV dari tempat penjualan martabak. Data waktu dari rekaman tersebut menunjukkan bahwa peristiwa terjadi pada 29 November 2025, sekitar pukul 00.57 lepas tengah malam.
Dalam video tampak sekawanan geng motor mendatangi tempat penjual martabak tersebut sambil mengacungkan senjata tajam seperti celurit. Kedatangan mereka disertai deru knalpot motor yang begitu bising.
Melihat ancaman datang, penjual martabak yang tampak masih muda dan mengenakan seragam ini pun mengambil sebilah samurai yang tersimpan di kolong rak. Rekannya pun datang membantu.
Penjual martabak yang diketahui bernama Agus Nugraha ini kemudian mengacungkan samurainya lalu berteriak ke arah sekawanan geng motor tersebut dan berupaya mengusirnya.
Sekawanan geng motor dengan jumlah sekitar 20 orang ini pun akhirnya kabur.

Gubernur Jabar yang akrab disapa KDM ini pun kemudian mengundang penjual martabak yang aksinya viral di media sosial tersebut untuk berbincang-bincang. Pertemuan ini disiarkan melalui akun YouTube pribadinya.
Dedi Mulyadi mengapresiasi pemuda asal Panumbangan, Ciamis, tersebut yang rela merantau demi mendapat penghasilan sebagai pekerja penjual martabak.
Dalam percakapannya, Agus Nugraha yang masih berusia 24 tahun mendapat gaji Rp 2,3 juta per bulan. Ia bekerja sebagai penjual martabak dari pukul 15.00 hingga 03.00.
Agus yang mengaku hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 4 SD ini mengatakan selalu menyisihkan gajinya dan memberikan Rp 800 ribu sebulan kepada ibunya di kampung halaman. Hal ini tentunya mendapat apresiasi tinggi dari Dedi Mulyadi.
Agus mengatakan baru selama 6 bulan berprofesi sebagai penjual martabak dan baru 3 bulan bekerja di cabang penjalan di Jalan Inhoftank.
“Hampir 2 kali menghadapi geng motor di situ. Yang pertama bulan kemarin, cuma lewat di jalan. Yang kemarin sampai masuk,” kata Agus kepada Dedi Mulyadi.
Ia mengatakan gerombolan geng motor tersebut tidak meminta uang atau martabak, tapi hanya mendatanginya sambil mengacungkan senjata tajam. Agus kebingungan untuk apa geng motor tersebut mendatanginya.
Melihat kedatangan geng motor, secara spontan Agus mengambil sebilah samurai yang disimpan di gerainya. Samurai tersebut, katanya, diberikan pihak keamanan karena sebelumnya sempat terjadi serangan serupa.
“Saya spontan, Pak. Saya juga takut, sama. Saya juga mundur sedikit,” kata Agus yang menyatakan ia terpaksa mengacungkan samurai tersebut demi menjaga diri.
“Padahal nyabut samurai karena takut?” kata Dedi Mulyadi mengapresiasi langkah berani Agus mempertahankan diri dan usahanya, menghalau sekitar 20 orang anggota geng motor.
Dedi Mulyadi kemudian menyatakan telah berkoordinasi dengan Polda Jabar agar memberantas aktivitas geng motor yang kembali terjadi di Kota Bandung.
“Saya sudah sampaikan ke Kapolda, Bandung harus zero geng motor,” kata Dedi Mulyadi berusaha menenangkan Agus yang berharap tidak ada lagi aksi geng motor di Bandung.
Dedi Mulyadi kemudian memberikan Rp 6,5 juta kepada Agus agar ia bisa berusaha menjadi penjual martabak sendiri. Terlebih, Agus sudah memiliki pengalaman dalam membuat martabak.
Ia pun mengirimkan uang Rp 1,5 juta kepada ibunda Agus agar Agus bisa fokus memulai usahanya sebagai pedagang martabak, bukan sekedar pekerja.
Dedi Mulyadi dalam video terkait yang diunggah setelahnya di Instagram, menuliskan bahwa telah menyiapkan hadiah bagi siapapun yang berani melawan aksi kriminal geng motor, seperti yang dilakukan Agus Nugraha.
“Ada hadiah untuk yang berani lawan geng motor,” tulisnya.













