- Advertisement -
Online Game

Inilah tiga bupati diĀ AcehĀ menyerah tak sanggup tangani bencanaĀ longsorĀ danĀ banjir.

Banjir danĀ longsorĀ tampaknya membuat tiga bupati diĀ AcehĀ mengibarkan bendera putih.

- Advertisement -
Online Game

Ketiga bupatiĀ AcehĀ itu tak sanggup menanganiĀ banjirĀ danĀ longsor.

Mengenal tiga sosokĀ BupatiĀ AcehĀ Timur,Ā AcehĀ Selatan danĀ AcehĀ Tengah menyatakan tidak sanggup tangani bencanaĀ banjirĀ danĀ longsorĀ di sejumlah wilayah ProvinsiĀ Aceh.

Adapun tigaĀ BupatiĀ yang menyatakan tidak mampu menanganiĀ banjir.

YakniĀ BupatiĀ AcehĀ Timur Iskandar Usman Al-Farlaky,Ā BupatiĀ AcehĀ Selatan Mirwan MS, danĀ BupatiĀ AcehĀ Tengah Haili Yoga.

Berikut sosoknya :

1.Ā BupatiĀ AcehĀ Timur Iskandar Usman Al-Farlaky

Iskandar Usman Al-Farlaky merupakan kelahiran Rantau Panjang,Ā AcehĀ Timur pada 3 November 1981.

Masa kecil Iskandar Usman Al-Farlaky dihabiskan di perkampungan.

Iskandar Usman Al-Farlaky mengawali pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah Seuneubok Timur lulus pada 1994.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan menengah di Madrasah Tsanawiyah Darul Falah Seuneubok Johan, Ranto Peureulak lulus pada 1997.

Lalu Iskandar Usman Al-Farlaky melanjutkan pendidikan di Madrasah Ulumul Qur’an Langsa lulus pada 2000.

Memasuki perguruan tinggi, Iskandar Usman Al-Farlaky menempuh pendidikan di UIN Ar-Raniry BandaĀ Aceh.

Di UIN Ar-Raniry Iskandar Usman Al-Farlaky meraih gelar S.H.I pada 2006.https://widget.kompas.com/survey/313?separator=survey__separator

Iskandar Usman Al-Farlaky juga melanjutkan pendidikan magister di Universitas Iskandar Muda (UNIDA) BandaĀ Aceh.

Iskandar Usman Al-Farlaky adalah sosok yang sudah menaruh perhatian besar pada dunia politik sejak masa kuliah. 

Kiprahnya dimulai saat ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di UIN Ar-Raniry pada tahun 2005.

Dari sinilah langkah awalnya sebagai pemimpin muda mulai terlihat.

Setelah menyelesaikan kuliah, Iskandar tak langsung terjun ke politik.

Ia lebih dulu mengasah kemampuannya sebagai wartawan di Harian Serambi Indonesia, salah satu media ternama diĀ Aceh.

Melalui profesi ini, namanya mulai dikenal luas, khususnya diĀ AcehĀ Timur, karena sering mengangkat isu-isu masyarakat dan daerah.

2. Ā BupatiĀ AcehĀ Selatan Mirwan MS

Mirwan merupakanĀ BupatiĀ AcehĀ Selatan periode 2025-2029.

Ia terpilih menjadiĀ BupatiĀ setelah memperoleh suara tertinggi pada Pilkada 2024 lalu, bersama wakilnya Baital Mukadis.

Mirwan merupakan putra asliĀ AcehĀ Selatan.

Lahir di Pelumat pada 9 Maret 1975, pria ini memiliki segudang pengalaman baik di politik maupun bidang lainnya.

Di luar karir politiknya, Mirwan dikenal sebagai sosok piawai dan telaten dalam dunia usaha.

Ia menekuni dunia usaha tersebut sejak tahun 2000, bahkan sampai dikenal sebagai pengusaha yang telah melalang buana di Jakarta.

Mirwan juga sempat bekerja di sejumlah perusahaan dan sempat menduduki jabatan tinggi.

Diantaranya rekam jejak karirnya di perusahaan yakni:

  • Pelaksana Husni Utama Grub Tahun 1995-1997 Ā 
  • Pelaksana PT Alfindo Jaya Abadi Jakarta Tahun 1998-1999.
  • Pegawas PT Lampiri Jakarta Utara Tahun 1999-2021
  • Direktur PT Ariesta (APM) Tahun 2002-2011.
  • Direktur PT Desindo Putra Mandiri Tahun 2011-2014
  • Direktur PT Ariesta Motor (SHowroom) mulai tahun 2010.
  • Komisaris PT Ariesta Aldundo Venturer Ā mulai tahun 2011.

Sementara itu, dalam perjalanan karir politiknya, Mirwan diketahui sempat mencalonkan diri menjadiĀ BupatiĀ AcehĀ Selatan pada Pilkada 2018.

Namun pada saat itu, Mirwan gagal memperoleh keunggulan suara.

3.Ā BupatiĀ AcehĀ Tengah Haili Yoga

Haili Yoga merupakan putra kelahiran Kelupak Mata, Kecamatan Kebayakan, KabupatenĀ AcehĀ Tengah, pada 3 Februari 1970.

Haili Yoga merupakan sosok yang dikenal luas oleh masyarakatĀ AcehĀ Tengah.

Tidak hanya karena kiprahnya dalam pemerintahan, tetapi juga atas dedikasinya terhadap kemajuan daerah.

Ia pernah menerima penghargaan sebagai Penjabat (Pj)Ā BupatiĀ Terbaik se-Indonesia pada tahun 2024 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sebuah prestasi yang mencerminkan integritas dan komitmennya dalam menjalankan roda pemerintahan.

Pendidikan menjadi fondasi penting dalam perjalanan hidup Haili Yoga.

Ia memulai pendidikan dasarnya di SDN Kelupak Mata pada tahun 1982.

Kemudian, ia melanjutkan Pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) di SMPN 4 Takengon (1985) dan SMA Negeri 2 Takengon (1988).

Setelah itu, Haili Yoga menempuh pendidikan tinggi di Universitas Iskandar Muda, dimana ia meraih gelar Sarjana (S1) Administrasi Negara pada tahun 1993.

Tidak berhenti sampai di situ, Haili Yoga melanjutkan studi magisternya di Universitas Syiah Kuala pada Program Studi Magister Administrasi (PSMA) dan meraih gelar Magister pada tahun 2017.

Perjalanan karier Haili Yoga dimulai pada tahun 1988, ketika ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sejak saat itu, ia terus mengembangkan kariernya dalam berbagai posisi di pemerintahan.

Dimulai dari Kepala Subbagian TU SMP Negeri 1 Singah Mulo pada tahun 1994 hingga 1996.https://widget.kompas.com/survey/313?separator=survey__separator

Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Subbagian TU SMK Negeri 1 Takengon (1996-2003).

Kemudian Kepala Subbagian Umum Dinas PerkebunanĀ AcehĀ Tengah (2003), dan berbagai posisi strategis lainnya di pemerintahan Kabupaten Bener Meriah.

Karier Haili Yoga semakin menonjol saat ia menjabat sebagai Kepala Bidang Pariwisata Dinas Perhubungan, Telekomunikasi, Informatika, Kebudayaan, dan Pariwisata Bener Meriah pada periode 2006-2012.

Kemudian, ia mengemban posisi penting sebagai Kepala Bagian Organisasi Setda Bener Meriah (2012-2016), dan Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi, Informatika, Kebudayaan, dan Pariwisata Bener Meriah (2016-2017).

Dari tahun 2017 hingga 2019, Haili Yoga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Bener Meriah.

Dilanjutkan dengan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Bener Meriah pada tahun 2019.

Pada 2019-2022, Haili Yoga dipercaya untuk memimpin sebagai Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Bener Meriah.

Setelah itu, Karir Haili Yoga semakin melenting, pada 14 Juli 2022 ia mendapatkan amanah baru dan dilantik menjabat sebagai PjĀ BupatiĀ Bener Meriah yang membuat namanya semakin dikenal.

Setelah menjabat sekitar 2 tahun lebih tepatnya di Juli 2024, Haili Yoga memutuskan mundur dari jabatanya sekaligus statusnya sebagai ASN, lantaran akan maju dalam perhelatan pilkadaĀ AcehĀ Tengah 2024.

Langkah tersebut menjadi kunci keberhasilan Haili Yoga bersama Muchsin Hasan setelah KIP secara langsung mengumumkan kemenganan pasangan calonĀ BupatiĀ dan WakilĀ BupatiĀ AcehĀ Tengah tersebut dengan memperoleh 53.774 suara.

Atas capaian suara terbanyak tersebut, Haili Yoga dan Muchsin Hasan secara resmi terpilih sebagaiĀ BupatiĀ dan Wakil bupatiĀ AcehĀ Tengah priode 2025-2030, dan diagendakan akan dilantik pada 15 Februari 2025 mendatang.

Mendagri Sebut 3Ā BupatiĀ diĀ AcehĀ Tak Sanggup Tangani Bencana

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian buka suara.

Tito menuturkan, para kepala derah memang tidak akan sanggup menangani bencana di wilayahnya masing-masing karena akses jalan yang tertutup. 

“Contohnya di Takengon, itu yangĀ AcehĀ Tengah menyampaikan bahwa dia tidak mampu melayani, ya memang enggak akan mampu. Enggak akan mungkin. Karena apa? Karena dia sendiri tertutup (akses tertutup),” ujar Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).Ā 

“Ada Kepala Daerah yang menyatakan tidak sanggup, ya gimana mau sanggup? Jadi teman-teman wartawan datang ke lokasi dan lihat sendiri,” imbuh dia. 

Ia menyebutkan, ProvinsiĀ AcehĀ memerlukan dukungan pangan yang didistribusikan melalui udara lantaran akses darat terputus.Ā 

“Dia perlu untuk dukungan satu, pangan. Pangannya harus diambil dari luar, menggunakan pesawat. Dia enggak punya pesawat. Maka otomatis minta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat,” ucap Tito. 

Mendagri menegaskan, pemerintah pusat akan mengambil alih distribusi bantuan tersebut. 

Menurut rencana, pengiriman logistik via udara berasal dari Jakarta dan Medan. 

Tito memahami keputusan para bupati yang menyatakan tidak mampu karena distribusi makanan terganggu akibat jalan terputus. 

Saat ini, proses penanganan pascabanjir juga sulit dilakukan karena akses jalan yang belum memungkinkan adanya penggunaan alat berat. 

“Bagaimana mungkin kemampuan PemdaĀ AcehĀ Tengah untuk melakukan mobilisasi alat berat, untuk memperbaiki jembatan, memperbaiki jalan-jalan yang pecah, patah, memperbaiki yangĀ longsor, tertutup. Terkunci dari utara, dari Lhokseumawe, juga terkunci dari selatan. Jadi jalan-jalannya betul-betul putus,” kata Tito.Ā 

“Jadi tolong teman-teman juga kalau melihat satu surat, jangan hanya melihat suratnya saja, lihat kondisinya. Kondisinya enggak akan mungkin mampu,” imbuh dia. 

Hingga Minggu (30/11/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat 442 orang meninggal dunia, 402 orang hilang, dan 646 orang luka-luka akibatĀ banjirĀ danĀ longsorĀ yang terjadi diĀ Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.Ā 

Dari angka itu, 217 orang yang meninggal dunia berada di wilayah Sumut, 129 orang di Sumbar, dan 96 orang diĀ Aceh.Ā 

Sementara itu, 209 orang di Sumut masih dinyatakan hilang, di Sumbar ada 118 orang dinyatakan hilang, dan 75 orang dinyatakan hilang diĀ Aceh..

- Advertisement -
Online Game

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini