Berikut update korban tewas longsor dan banjir bandang di Sumbar , Sumut dan Aceh.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdatin BPPB) Abdul Muhari atau Aam mengungkapkan jumlah korban akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra, yakni Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh.
Diketahui banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi itu dalam sepekan terakhir meninggalkan kerusakan besar.
Rumah warga hanyut, akses jalan terputus, hingga komunikasi padam di sejumlah wilayah.
Lebih dari itu, ratusan nyawa melayang ketika air bah dan material longsor menerjang pemukiman.
“Untuk jumlah korban, secara total itu 303 jiwa meninggal dunia,” ungkap Abdul Muhari dilansir Tribunpekanbaru.com dari KompasTV, Minggu (30/11/2025).
Berikut rincian jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Sumut: 166 Orang Tewas
Berdasarkan data BNBP, Sumut menjadi provinsi dengan korban meninggal terbanyak akibat banjir dan tanah longsor.
Tercatat 166 korban meninggal dunia dan 143 orang masih dinyatakan hilang.
Dampak terbesar bencana ini terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga.
“Sumatera Utara sekarang menjadi 166 jiwa meninggal dunia. Dalam satu hari ini bertambah menjadi 60 korban jiwa berkat operasi pencarian dan pertolongan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas. Kemudian ada 103 jiwa yang masih hilang,” kata Kepala BNPB, Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (30/11/2025).
Sementara itu, ribuan warga mengungsi di berbagai titik akibat kondisi pemukiman yang rusak dan akses yang terputus.
Di Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga, jumlah pengungsi mencapai ribuan jiwa.https://widget.kompas.com/survey/313?separator=survey__separator
Kemudian di Mandailing Natal, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan, dilaporkan ratusan hingga ribuan kepala keluarga mengungsi.
Sumatera Barat: 90 Orang Tewas
Sementara di Sumatera Barat, tercatat 90 korban meninggal dunia, 85 orang hilang, dan 10 lainnya mengalami luka-luka.
Kabupaten Agam mencatat jumlah korban tertinggi.
“Korban jiwanya ada 90 yang meninggal dunia, 85 hilang dan 10 luka-luka,” jelas Suharyanto.
Berdasarkan data sementara, sebanyak 11.820 kepala keluarga atau sekira 77.918 jiwa mengungsi, terutama di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Aceh: 47 Orang Tewas
Di Aceh, korban jiwa akibat bencana hidrimeteorologi ini mencapai 47 orang, 51 orang hilang, dan 8 luka-luka.
Adapun jumlah pengungsi mencapai 48.887 kepala keluarga yang tersebar di berbagai wilayah, dengan sebaran tertinggi di Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil.
“Untuk wilayah Aceh ada 47, kemudian 51 masih hilang dan 8 luka-luka. Ini akan berkembang terus datanya, karena ada operasi SAR gabungan yang kemungkinan akan terus menemukan korban,” terang Suharyanto.
- Operasi Modifikasi Cuaca
Sebagai upaya penanggulangan bencana ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Kegiatan ini akan dilakukan dengan koordinasi BNBP untuk mengurangi ancaman hujan deras dan cuaca ekstrem.
“Fokus utama OMC kali ini adalah mengurangi intensitas hujan di wilayah terdampak bencana.”
“Harapannya OMC dapat dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran, sebagai bentuk upaya-upaya mitigasi dan penanggulangan bencana,” ujar Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam keteranganya, Minggu.
Faisal menjelaskan, tim OMC sedang melakukan supervisi di lapangan, tepatnya di Bandara Kualanamu, Kota Medan.
Dalam hal ini, BMKG memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah terdampak secara berkala melalui seluruh kanal informasi milik BMKG.
“Kami lakukan pemantauan intensif dan menyampaikan pembaruan informasi secara berkala sebagai dukungan terhadap seluruh upaya penanganan bencana yang sedang berjalan,” tegas dia.
- Anggota Polda Riau Belum Ditemukan
Anggota personel Polda Riau jadi korban dalam peristiwa banjir bandang di Sumatera Barat (Sumbar) Kamis (27/11/2025).
Satu personel Brigadir Tri Irwansyah yang saat itu tengah diperjalanan menjalankan tugas ditemukan meninggal dunia.
Saat kejadian, Brigadir Tri Irwansyah bersama satu anggota lainnya, yakni Ipda Angga Mufajar.
Namun, Ipda Angga dan seorang sopir hingga saat ini belum ditemukan.
Dua anggota Korps Bhayangkara ini, merupakan anggota yang berdinas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau.
Menurut informasi, kedua personel tersebut terjebak banjir bandang saat melintas dengan menggunakan mobil Toyota Innova hitam berpelat BM 1370 AAJ, di kawasan Jembatan Kembar, Silaiang, Padang Panjang.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto mengungkap kedua anggota tersebut, sedang melaksanakan tugas kedinasan di wilayah Sumbar.
“Mereka berdua melaksanakan tugas atau dinas penyelidikan dan penyidikan tindak pidana ke Padang, melakukan pemeriksaan saksi di Lapas Padang,” ujarnya.
Diterangkan Anom, keduanya berangkat ke Sumbar sehari sebelumnya, yakni pada Rabu (26/11/2025).





















