TimĀ ArekĀ MalangĀ IndonesiaĀ (AMI), yang sebelumnya dikenal sebagaiĀ AremaĀ IndonesiaĀ (AI), memastikan diri tidak berpartisipasi dalam kompetisi Liga 4 Jawa Timur musim ini.
Keputusan tersebut diambil di tengah polemik terkait merek dan logoĀ AremaĀ yang kini bergulir melalui jalur hukum.
Media OfficerĀ ArekĀ MalangĀ Indonesia,Ā AldianoĀ menjelaskan, bahwa manajemen memilih menahan diri untuk tidak banyak bersuara di ruang publik karena proses hukum terkait merekĀ AremaĀ masih berjalan.
Menurut mereka, upaya hukum tersebut merupakan hak yang sah menurut peraturan perundang-undangan.
“Pada intinya kami menahan diri. Proses dan upaya hukum terkait merek ini masih ada.”
“Kami sebagai warga negara yang taat hukum pasti menghormati proses yang berjalan,” ujarnya kepada SURYAMALANG.COM.
Manajemen AMI menegaskan bahwa logo yang selama ini digunakanĀ AremaĀ IndonesiaĀ dan kini melekat pada AMI merupakan hak paten milik yayasan yang didirikan almarhum Lucky Acub Zaenal dan Jenderal (Purn) Acub Zaenal.
Karena itu, mereka tetap memakai logo tersebut selama proses hukum belum selesai.
“Kami masih berpedoman bahwa yayasan itu sampai saat ini masih menaungiĀ AremaĀ Indonesia.”
“Maka, selama proses masih berjalan, kami tetap menggunakannya,” katanya.
Sengketa merek ini juga menjadi salah satu alasan AMI tidak tampil di Liga 4 Jatim, terutama karena sempat terjadi penolakan terkait pendaftaran merek.
Meski begitu, manajemen menyebut bahwa penolakan tersebut bukan akhir dari proses, karena mereka masih memiliki langkah hukum lanjutan.
Di sisi lain, Manajemen AMI menyayangkan munculnya konflik hukum antar klub yang sebenarnya berada dalam satu ekosistem sepak bola.
Mereka mengibaratkan situasi ini seperti Manchester United dan Manchester City yang bisa hidup berdampingan.
“Malang ini kota sepak bola. Ada Persema, Persikoba Batu, Persekam, bahkanĀ Arema, Harusnya lebih dewasa dan kompetitif.”
